Kalau
hanya menongkat dagu hidup dengan katarsis menggantung harap imiginasi seperti Mat Jenin di puncak pohon nyiur, pasti
garapan tidak menjadi
Emosi
berbisik pada rod kental membawa khabar pendeta erti berbicara biar bersuara,
bersuara biar didengari menyusup masuk ke telinga dan sanubari
Halusinasi
merayap masuk ke laut akal menyusun wawancara cerekarama kehidupan antara ilusi
dan nyata
Indah...indah
hanya pada nama, tapi jelek jika tidak menjadi nyata
Damainya
kehidupan dengan sukma mulus membelai benang-benang kehidupan di buana milik
Khaliqnya
Utusan
kekasih-Nya membekal segunung riwayat menjadi bekal ummah mentadbir jagat raya
dengan ilmu setitik di tengah segara
Percaturan
kehidupan pasti menunggu apa yang diharap bukan setia tanpa usaha berharap
Allah
tidak pernah menutup pintu itu untuk kita bergelar hamba-Nya, tapi hamba-Nya
acapkali melihat pintu yang ditutup buatnya hingga alpa dan tidak terlihat
pintu lain yang dibuka buatnya
Nawaitu
perlu dipundak nyata bukan hanya menyematnya seperti menyemat kerongsang pada
indah baju kebaya atau butang permata pada busana Melayu teluk belanga.
`Azimin Daud
Bandar Sri Permaisuri Cheras KL
Indahnya kehidupan bukan terletak pada penghujungnya tetapi selama kita meniti kehidupan itulah keindahan dan kebahagiaan yang menjadi kenangan untuk kehidupan hakiki.
ReplyDeleteKita tidak tahu masa depan kehidupan namun tindakan hari inilah yang membentuk kehidupan akan datang.
Terima kasih Muzammil Abdul Rahim.
ReplyDeleteSama-sama Tuan 'Azimin Daud,
Deletedari Muzammil Ab Rahim